Selasa, 25 Oktober 2011

StreetBall BasketBall

Seleksi LA Lights Streetball 2011 Digelar di Yogyakarta
Sabtu, 16 Juli 2011 18:07:00
Pertandingan tim Low Point Ballers versus Exhaust Perwira Streetball. (Foto : Deny Hermawan)
YOGYA (KRjogja.com) - Kompetisi LA Lights Streetball, kembali diadakan di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Ajang bola basket jalanan yang dimainkan di lapangan outdoor dengan menggunakan peraturan yang tidak terlalu mengikat ini, sudah memasuki tahun ketujuh.
Kini, ajang Streetball 2011 ini bertajuk Level Up, yang di Yogyakarta digelar di kampus UPN Veteran, 16 hingga 17 Juli 2011. Salah seorang juri LA Lights Streetball 2011 Baswan Jembe alias Brother menjelaskan, memasuki tahun ketujuh, kompetisi Streetball semakin matang, baik dalam peraturan maupun mekanisme pertandingan yang diterapkan.
Bahkan, menurutnya kompetisi streetball bisa menjadi bisnis yang sangat dinantikan para pecinta basket, selain untuk mencari atlet streetball maupun bola basket di tingkat nasional.
"Streetball adalah variasi olahraga bola basket, menggunakan peraturan yang tidak terlalu mengikat, dan lebih menampilkan ketrampilan dan skill individu yang lahir di Washington dan New York pad awal 1900 an. Di Indonesia sendiri, sudah ada sejak tahun 90-an, dan mulai populer sejak ada kompetisi freestyle pada tahun 2001," jelas Brother yang juga atlet streetball profesional dari Jakarta disela kegiatan, Sabtu (16/7).
Ia menjelaskan, di Yogyakarta sendiri, kompetisi tahun ini diikuti 32 tim. Selain kompetisi streetball, rangkaian acara dimeriahkan juga oleh Rim Shaker Contest (kontes Slam Dunk), Freestyle Basketball Battle, Rapp Battle, B-Boy Battle, dan sebagainya, yang akan digelar besok.
"Puncak acara besok adalah special performance dari pemain all star LA Lights Streetball yang akan menunjukkan skill mereka dan juga pertandingan eksebisi dengan streetballers dari Kota Yogya," imbuhnya.
Kompetisi LA Lights Streetball 2011, memperebutkan total hadiah Rp30 juta, dimulai coaching clinics bertajuk LA Lights Streetball Camp untuk pertama kalinya di kota Surabaya, pada 22-23 April 2011. Selanjutnya, dilakukan babak seleksi awal di 10 kota di Indonesia, yakni Malang (7-8 Mei), Semarang (14-15), Banjarmasin (28-29 Mei), Balikpapan (4-5 Juni), Medan (18-19 Juni), Palembang (25-26 Juni), Jakarta (9-10 Juli), Yogyakarta (16-17 Juli), Surabaya (23-24 Juli), dan Bandung (17-18 September). Babak grand final akan digelar di Jakarta pada 28-30 Oktober mendatang. (Den)

http://www.krjogja.com/news/detail/92526/Seleksi.LA.Lights.Streetball.2011.Digelar.di.Yogyakarta.html

TIM FUTSAL SLEMAN PADA PORPROF DIY

Libas Kota, Futsal Sleman Memimpin
Rabu, 19 Oktober 2011 22:15:00

Pemain Bantul Rudi Gunawan (kanan) berusaha melewati pemain Gunungkidul Andi Taufik. (Foto : Janu Riyanto)
SLEMAN (KRjogja.com) - Sleman memimpin klasemen sementara cabang futsal Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI DIY setelah meraih kemenangan kedua dengan melibas Kota Yogyakarta 9-3 di GOR UII, Rabu (19/10). Sedangkan Kota harus melorot ke peringkat 3 dengan nilai 3.
Agustinus Wahyu Adi menjadi bintang kemenangan Sleman dengan memborong 5 gol yang dicetak menit 2, 3, 19, 19 dan 35. Ruli menyumbang dua gol menit 19 dan 37. Gol Sleman lainnya disarangkan Bagus Begawan menit 11 dan Sigit Priyanto menit 38. Sedangkan gol Kota disarangan Dean fauzi (12), Rudi Saputra (16) dan Wildan 18.
Manajer Tim Futsal Kota Yogya Joko Winarto menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai memihak Sleman. "Wasit sangat merugikan tim kami. Akibatnya anak-anak menjadi emosi sehingga permainan menjadi kacau," ungkapnya seusai laga.
Sedangkan Bantul bangkit dari kekalahan pada laga pertamanya dengan membantai Gunungkidul 10-1 pada laga keduanya di tempat sama. Bantul yang kini berada di posisi runner up klasemen sementara pun membuka peluang lolos ke babak grandfinal. Johan Rafsanjani memborong 4 gol Bantul pada menit 4, 7, 21 dan 24.
Gol Bantul lainnya disarangkan kapten tim Suharyono menit 11 dan 23, Budi Gunawan menit 18 dan 27 serta Wahyu Tri menit 9 dan 30. Satu gol hiburan disarangkan Rudi Prasetyo menit 3.
Gunungkidul sempat melakukan gebrakan pada awal laga dan langsung unggul dulu melalui gol Rudi. Namun setelah itu, Bantul prkatis mendominasi permainan dan terus membombardir pertahanan lawan. Kiper Gunungkidul Wahyu Eko Supriyadi harus kerja keras mengamankan gawangnya. Pada babak pertama, Bantul sudah unggul 6-1.
Memasuki babak kedua, Bantul melanjutkan tekanan dan menambah 4 gol lagi. Gununkidul sebenarnya juga mencipta sejumlah peluang, namun di babak ini tak mampu menyelesaikan satu peluang pun yang didapat. (Jan)

http://www.krjogja.com/news/detail/104814/Libas.Kota..Futsal.Sleman.Memimpin.html

FUTSAL SLEMAN @PORPROF DIY

Menang Dramatis, Futsal Sleman Sabet Emas
Selasa, 25 Oktober 2011 09:10:00
Para pemain dan ofisial futsal Sleman merayakan keberhasilan merebut emas bersama Ketua Umum KONI Sleman Mujiman ST. (Foto: Janu R)
SLEMAN (KRjogja.com) - Tim Futsal Sleman berhasil meraih medali emas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI DIY dengan melibas Kota Yogya dengan skor tipis 8-7 pada babak grandfinal di GOR UII, Senin (24/10) siang. Kota harus puas dengan medali perak dan medali perunggu direbut Bantul.
Kota yang tidak diperkuat kapten tim Wildan Zia karena terkena kartu merah pada laga sebelumnya, sempat unggul 2-0 dulu melalui gol Asep Firmansyah menit 5 dan Nugroho Agung menit 7. Melalui kerja keras pemainya, Sleman mampu menyamakan kedudukan berkat gol Bagus Begawan menit 9 dan Ruliawan menit 10.
Kota kembali unggul lewat gol Dean Fauzi menit 14 dengan tembakan kerasnya yang gagal dibendung kiper Sleman. Namun hanya selang satu menit, Sleman kembali mampu menyamakan kedudukan melalui gol Wahyu Tri. Skor 3-3 ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Kota kembali tampil menekan dan sempat unggul 6-3 berkat gol Pawit Utomo menit 23 dan 24 serta gol Wendi menit 28. Sleman sempat gagal menyelesaikan tendangan penalti sebelum Danar memperkecil ketinggalan menit 29. Kota kembali menjauh dengan mencetak gol menit 32 melalui Pawit Utomo hingga unggul 7-3.
Namun kemudian Sleman mampu membalikkan keadaan setelah mencetak empat gol dalam waktu 3 menit, yakni melalui Ruliawan menit 33 dan 34 serta dua gol Erwin Novianto yang dicetak menit 35 semua. Gol Sleman ini di antaranya dicetak melalui tendangan penalti dari titik kedua setelah terjadi akumulasi fouls.
Kota sebenarnya mempunyai kesempatan memenangkan pertandingan saat mendapat dua kali tendangan penalti dari titik kedua akibat akumulasi fouls pemain Sleman. Namun dua-duanya gagal dimanfaatkan Dean. Hingga bubaran skor tetap bertaha 8-7 untuk Sleman.
Ketua Umum KONI Sleman Mujiman ST mengaku tegang menyaksikan laga itu. Dia pun memuji pemain kedua tim yang sportif dan bisa menerima setiap keputusan wasit. “Pertandingan ini benar-benar menegangkan. Penontonnya juga cukup meriah. Kami bersyukur akhirnya Sleman bisa merebut emas,” tandasnya.
Sedangkan Manajer Kota Yogya Joko Winarno menyayangkan kepemimpinan wasit yang merugikan timnya. “Semua sudah tahu, kita dihukum penalti sampai tiga kali tanpa dasar pelanggaran yang jelas. Harusnya kita mendapat penalti, tapi wasit membiarkan saja. Tapi yang jelas anak-anak sudah main maksimal. Memang nasib atau wasit yang berat sebelah,” ungkapnya seusai laga. (Jan)

http://www.krjogja.com/news/detail/105339/Menang.Dramatis..Futsal.Sleman.Sabet.Emas.html

SEPAK BOLA PUTRI PORPROF DIY

Libas Gunungkidul, Sleman Rebut Emas Sepakbola Putri
Rabu, 26 Oktober 2011 09:03:00
Tim Sepakbola Putri Sleman berfoto bersama Bupati Sleman Sri Purnomo, Ketua Umum KONI DIY GBPH H Prabukusumo SPsi, Ketua Umum KONI Sleman Mujiman ST d
SLEMAN (KRjogja.com) - Sukses membenamkan Gunungkidul dengan skor 2-0, tim Sepakbola Putri Kabupaten Sleman menuntaskan ambisi merebut medali emas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI DIY, dalam babak grandfinal di Stadion Maguwoharjo, Selasa (25/10) sore.
Sleman yang memang unggul secara teknis, lebih banyak melakukan tekanan sepanjang laga. Namun Gunungkidul dengan mengandalkan tingginya semangat bertanding para pemainnya, melakukan perlawanan sengit. Sleman akhirnya mencetak dua gol melalui Suciana Yuliani menit 14 dan Novelia Widyawati (62).
Pelatih Sleman, Sri Hastuti SPd mengaku sebenarnya penampilan timnya sore itu tidak bisa maksimal karena faktor kelelahan dan rumput stadion yang terlalu tebal. Selain itu, dua striker utamanya Tugiyati dan Novilia juga dalam kondisi cedera.
"Kami bersyukur atas medali emas ini yang merupakan buah kerja keras dari anak-anak. Kami telah persiapkan tim ini sejak Januari lalu dan sebagian besar pemainnya berasal dari PSW Putri Mataram," ungkapnya kepada KRjogja.com seusai laga.
Sedangkan Ketua Umum Pengkab PSSI Gunungkidul Henry Ardiyanto yang menyaksikan langsung laga itu, memberikan apresisasi positif kepada tim pelatih yang telah berhasil membawa Tim Sepakbola Putri Gunungkidul meraih perak. Padahal sebelumnya tidak dibebani target. Henry juga memuji tingginya semangat bertanding para pemainnya.
"Sebagai penghargaan atas prestasi mereka, kami akan memberikan bonus khusus. Mudah-mudahan capaian ini berdampak positif terhadap perkembangan sepakbola di Gunungkidul, khususnya sepakbola putri," ungkapnya.
Henry lebih lanjut menyatakan, untuk menindaklanjuti laporan Pengkot PSSI Kota Yogya terkait keberadaan 4 pemain Putri Sleman yang dinilai tidak sah, PSSI Gunungkidul akan melayangkan protes ke KONI DIY. "Untuk menegakkan aturan, kami berharap protes ini bisa ditindaklanjuti dan diproses," harapnya.
Menurut Henry, berdasarkan laporan dari PSSI Kota Yogya yang diterimanya, ada 4 pemain putri Sleman yang belum memenuhi prosedur kepindahan dari Kota Yogya. Tiga dari 4 pemain tersebut, pengunduran dirinya belum disetujui, yakni Tri Wulandari, Erna Lusiana dan Indah Wulandari. Sedangkan satu pemain lainnya, yakni Suciyana Yuliani disinyalir ada rekayasa KTP dan KK.
"Laporan PSSI Kota dilampiri dengan foto copy KTP dan KK pemain bersangkutan. Dan kami akan menindaklanjuti laporan ini dengan melayangkan protes ke KONI DIY demi tegaknya aturan," ungkapnya. (Jan)

http://www.krjogja.com/news/detail/105463/Libas.Gunungkidul..Sleman.Rebut.Emas.Sepakbola.Putri.html

Senin, 24 Oktober 2011

Aktivitas Luar Kelas "Permaian Tradisional"




Manfaat Olah Raga Bagi Kesehatan

Manfaat Olah Raga Bagi Kesehatan




olah raga
Berolah raga supaya sehat. Banyak-banyak berolah raga supaya sehat. Anjuran-anjuran manfaat olah raga bagi kesehatan seperti itu tentulah pasti sudah sering kita dengar. Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani (misalkan catur). http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga


Olah raga merupakan gaya hidup sehat yang harus di biasakan sejak kecil agar di masa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak gampang terkena penyakit. Karena semakin tua tubuh kita secara otomatis daya tahannya akan semakin menurun. Dengan olah raga akan menghambat penurunan daya tahan tersebut.


Beberapa manfaat olah raga bagi kesehatan kita:


1. Meningkatkan kemampuan otak kita.

    Olah raga bisa meningkatkan kadar oksigen di dalam darah kita dan mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh kita terutama ke otak. Hal tersebut dipercaya bisa meningkatkan kemampuan otak kita.


2. Menunda proses penuaan.

    Proses penuaan merupakan hal yang alami dan pasti terjadi, akan tetapi dengan olah raga proses tersebut bisa di kurangi lajunya.


3. Mengurangi stress

   Dalam kehidupan manusia sekarang ini stress adalah penyakit yang sering mendatangi kita karena tekanan hidup, tekanan pekerjaan, tekanan ekonomi dan masalah-masalah kehidupan yang lain. Dengan olah raga kita bisa mengurangi kadar stress dalam kehidupan kita.


4. Meningkatkan daya tahan tubuh kita

    Aktivitas olah raga bisa meningkatkan hormon-hormon dalam otak kita seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorfin, dimana hormon-hormon tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita.


5. Menambah rasa percaya diri

    Dengan olah raga yang teratur kita bisa mengontrol berat badan kita, sehingga kita bisa mencapai berat badan ideal dan kita memperoleh postur tubuh yang proporsional yang secara langsung bisa menambah rasa percaya diri kita.


Dengan sedemikian banyaknya manfaat olah raga bagi kesehatan tentunya kita harus melaksanakan gaya hidup sehat ini demi kesehatan kita sendiri.

Pembelajaran Permainan Net "BADMINTON"








Pembelajaran Permainan Invasi






Minggu, 23 Oktober 2011

artikel PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

 

Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa olahraga dan pendidikan jasmani merupakan dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila ada perbedaan hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan berbeda

Menurut UNESCO lewat ICSPE Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak
Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya tidak sama akan tetapi dalam bagian tertentu menunjukan kaitan satu sama lain   

Berdasarkan  dokumen yang resmi, Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan perlombaan

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Pendidikan Jasmani
Olahraga

n           Child Centered

n           Pribadi anak seluruhnya

n           Entry Behavior

n           Pengaturan disesuaikan

n           Gerak kehidupan sehari-hari

n           Perhatian ekstra pada anak lamban

n           Tidak mesti bertanding

n           Wajib

n           Subject centered

n           Kinerja motorik

n           Talent Scouting

n           Aturan Baku

n           Gerak fungsional cabang

n           Ditinggalkan

n           Selalu bertanding

n           Bebas



Untuk dapat membahas tentang pengertian olahraga dan pendidikan jasmani perlu ditelusuri tentang kapan istilah olahraga dan pendidikan jasmani dipakai di Indonesia.

Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam pendidikan jasmani di sekolah

n    Gerak Badan tahun 1945 –1950

n    Pendidikan Jasmani Tahun 1950 – 1961

n    Olahraga Tahun 1962 – 1967

n    Pendidikan Olahraga dan Kesehatan  Tahun 1967 – 1982

n    Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1982 -  2003

n    Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2003- sekarang

Era Gerak Badan 1945 –1950

Digunakannya istilah Gerak badan adalah untuk menyatakan bahwa pelakunya menggerak-gerakan badan berarti tidak diam.

Gerak Badan sudah masuk dalam bagian pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan materi pelajaran atletik, senam dan latihan militer. Pada pelaksanaannya anak laki-laki dan perempuan di pisahkan dan perlu adanya nasihat dokter (Harsono 1990; Subroto 1989)

Diberikan di sekolah dengan maksud sebagai kompensasi atau untuk mengimbangi kegiatan anak didik yang harus duduk dengan sikap kaku terus menerus ketika mendengarkan penjelasan guru untuk semua mata pelajaran yang disajikan di dalam kelas.

Era Pendidkan Jasmani (1950 – 1961)

Didasari oleh Undang-undang No. 4/1950, kemudian menjadi Undang-undang Nomor 12/1954 yang sebagian isinya berbunyi;  Bangsa Indonesia sehat dan kuat lahir bathin. Oleh karena itu pendidikan jasmani berkewajiban juga memajukan dan memelihara kesehatan badan terutama dalam arti proventif dan juga secara correctief.

Untuk mengawasi jalannya pendidikan jasmani pemerintah membentuk Infeksi Pendidikan Jasmani (IPJ) dan untuk memenuhi kebutuhan guru didirikan Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD), Akademi Pendidikan Jasmani (APD), Kursus B-I, B-2.

Era Olahraga Tahun 1962 – 1967

Istilah Olahraga secara resmi digunakan sejak tahun 1963 yang dengan segera digunakan merata di seluruh lapisan masyarakat hanya kalangan Angkatan Bersenjata yang tetap memakai Pendidikan Jasmani.

Pada era Olahraga ini Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) digantikan dengan nama Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA), Akademi Pendidikan Jasmani diganti dengan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)

Era Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Tahun 1967 – 1982

Pada era ini Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA) diganti dengan SGO (Sekolah Guru Olahraga), dan Sekolah Tinggi Olahraga(STO) menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK) dan akhirnya diganti lagi menjadi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di bawah naungan IKIP 

Pelaksanaan pendidikan olahraga dan kesehatan di sekolah pada umumnya hanya mengajarkan kemampuan gerak dan keterampilan dasar kegiatan olahraga yang kemudian dikembangkan oleh setiap individu atau anak didik. Kemampuan dan keterampilan tersebut mengarah prestasi optimal. Namun kenyataannya siswa kurang mantap melakukan latihan karena beberapa faktor seperti ; kurangnya sarana olahraga di sekolah, Jumlah jam pelajaran setiap minggu hanya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), kurangnya guru olahraga di sekolah dasar

Era Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (1982 - sekarang)

Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI no. 0413/U/1987 tanggal 4 Juli 1987 dinyatakan adanya perubahan dari istilah pendidikan olahraga dan kesehatan menjadi pendidikan jasmani.

Dalam surat keputusan tersebut di atas dijelaskan pula tujuan dari pendidikan jasmani yaitu ; Mengembangkan individu atau anak didik secara organis, , Neuromuskuler, Intelektual serta Emosional

1. Pengembangan Individu secara organis (mahluk Hidup)

Yaitu pengembangan fisiologis anak didik sebagai hasil mengikuti kegiatan pendidikan jasmani secara teratur, tertib, dan terprogram. Melalui kegiatan tersebut organ tubuh yang merupakan mesin kehidupan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebagai contoh : Jantung, paru-paru, ginjal serta kelenjar keringat dapat berfungsi dengan baik dalam memperlancar peredaran darah serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel otot ke alat ekskresi

2. Pengembangan Individu secara Neuromuskuler

Anak didik yang mengikuti kegiatan pendidikan jasmani secara teratur di sekolah akan mengalami pertumbuhan fisik yang berkaitan dengan posturnya sehingga otot-ototnya menjadi kuat dan besar, kecepatan reaksi dan koordinasi gerak anak didik menjadi semakin baik, cepat dan tepat sesuai dengan yang kehendanya. Setiap gerak yang dilakukan menjadi efisien dan efektif tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Sistem Neuromuskuler anak didik tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan usianya.

3. Pengembangan Individu Secara Intelektual

Kegiatan pendidikan jasmani, secara langsung atau tidak langsung, ikut mengembangkan daya intelektual atau kemampuan berpikir anak didik. Dalam kegiatan olahraga permainan misalnya, untuk maengalahkan lawan bermain perlu taktik/siasat.

4. Pengembangan Individu secara Emosional

Dalam kegiatan olahraga yang diprogram dalam pelajaran pendidikan jasmani emosi perlu mendapat perhatian yang besar. Bila upaya pengendalian emosi kurang baik, timbulah perkelahian antar pemain. Demikian juga jika tim menderita kekalahan, pemain akan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Akan tetapi, bila emosi dapat dikendalikan, mereka akan segera kembali berlatih untuk memperbaiki kekurangan. Emosi dapat terungkap dalam bentuk kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan.

KEPUSTAKAAN

1.     Ateng Abdulkadir  (1993), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
2.     Drs. Aip Syarifudin, M.Pd. dkk (2000), Azas dan Falsafah Penjaskes, Jakarta, Universitas Terbuka
3.      Dr. Hj. Tisnowati Tamat, Drs. Moekarto Mirman, M, Ed (1998). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta,  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


http://www.sman4bdg.sch.id/html/index.php?id=artikel&kode=62

Kamis, 20 Oktober 2011

MENGAJARKAN RENANG

4 CARA MENGAJARKAN RENANG KEPADA ANAK



The kids really like water sports as fun activities and find many interesting things. If your child is afraid of water, do not worry, doubt as it is a very normal reaction, even if accompanied by an experienced trainer to lease that will help your child progress from fear to be confident and safe in the water.

Here are tips on how to start the process and techniques of swimming for beginners. These steps in a logical sequence and is designed to strengthen confidence in the water. Here are 4 easy tips to swim for children and beginners:

The first is to familiarize your child with the feeling of getting their faces wet. In swimming lessons taught how to blow bubbles. Do it in the shallow pond so that children do not become anxious and disturbed by the depth of water.

Second is to create a child to learn how to put their head completely under water. This is a step that introduces water as something very different from what they use and must be handled with care hati.kita they hold to this point, so that children have the anchor to grip. Some swimming instructors using the technique of "doll" in which children held their breath as they continue to carry water to the doll behind.

Third is to teach children how to lie down on the water to actually swim. This technique is to teach them how to float and then turned and began moving their own arms and legs simultaneously. Support the child by placing your hands stomach them and help them move forward as they begin to learn the strokes.

Fourth is to teach jump into the water from the side and then swim back to the wall. This is the basic water safety measures that all children should know they've fallen into a swimming pool accident.

Once you reach the 4 ways to swim for children and beginners develop a level of confidence that they are no longer afraid of water and will have fun. Once your child has the basics of water safety on the other swimming techniques can be more easily taught.

http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

SEPAK TAKRAW

MENGENAL PERMAINAN SEPAK TAKRAW




1. Sepaktakraw Field
Badminton court-sized with
Length: 13.40 m
Width: 6.10 m

2. Players
Each team consists of 3 people, 1 person as a "Tekong" and 2 others called "Apit Apit Right and Left".
. Players Clothing
* Son: Shirt-sleeved uniform shirts and rubber shoes.
* Princess: round-neck T-shirt, knee pants.

Not allowed to wear clothing which endanger the opponent.
Well-dressed, shirt and the obligatory T-shirt tucked / insert.
Captain must wear band on the left hand.
Clothing should be numbered backs, no only 1 -15.

Substitution of Players
Substitution at all times when the ball dead.
Each team is allowed only once in a set.
Players who get "red card" could be replaced with a provision there has been no previous substitution.
If a team of players less than 3 (three), it should not continue the game and the team is otherwise lost.

3. The match officials.


* 1 (one) official referee.
* 2 (two) referees (main referee and umpire II)
* 6 (six) lineman / linesman's (4 side underlined the field and 2 rear)

. Sweepstakes & Heating Players

Before the game starts, the referee will conduct the draw, who won the lottery right to choose "football first."
Heating for 2 (two) minutes and only (five) persons are allowed on the field during heating. Consists of 3 (three players) and coaches.

Position players at the time of service.
In doing sepakmula, one of the legs Tekong is in a loop to do sepakmula.
Both wedge players who perform service, must be within a quarter circle.
Opponent freely move within the field itself.

4. Error (Cancel)
An error on the part of the service.
o Apit as pelambung still play ball.
o Apit lift the foot, stepping on the line, touch or pass under the net when the ball stomach.
o Tekong dilambungkan not punt that to him.
o The ball touches one of his players (friends own) before the ball over the net.
o The ball fell out of the field.
o The ball was not over the net.
o Tekong when kick while jumping.
* Error by the recipient
o Trying to divert attention or loud opponent against the opponent.
* Errors on both sides
o There are players who took the ball on the opponent field
o There are players or equipment passing through the opponent's field
o playing the ball more than 3 (three) times
o The ball on hand
o Holding / pinch the ball between the arms and body, two legs or body.
o The ball on the attic / roof or wall (other objects)
o There are players who deliberately slow down the game unnecessarily.

5. Event rate calculation
Figures / points are awarded to the team that shut down the ball or opponent membyat error.

http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

PERBEDAAAN ANTARA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

PERBEDAAAN ANTARA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA



There are 4 aspects that differentiate between the Sport and Physical Education, among others:
  1. The purpose of Physical Education tailored to the educational goals related to personal development of all students, while the Sports goal is to refer to the performance achievement of motor behavior as high in order to win the match.
  2. Learning Content in physical education tailored to students' ability level, while the sports content of learning or training content is the target to be met.
  3. Learning Orientation physical education centered on students. This means that students are not able to reach the destination in time given the chance again, while in sport athlete who can not achieve the goal line with the target time is not considered talented and should be replaced with other athletes.
  4. The nature of physical education activities in scouting talent that is used to determine the entry behavior, while in the exercise aimed to select a talented athlete.
http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

MANFAAT MELAKUKAN PEMANASAN SEBELUM BEROLAHRAGA

MANFAAT MELAKUKAN PEMANASAN SEBELUM BEROLAHRAGA



Perhaps you from small heating was used to perform activities or warming up before exercising. At the time of first school we are taught to warm up first before getting into sports practice lessons in the field. At least we were told to jog around the field or around the streets outside the school. When the gym early in the morning along with any movement would warm up exercises for those who come not too late.

There may be wondering why the heating should be done? what functions and benefits of warming up prior to heavy physical activity like sports? And various other questions which may not be answered until today. What is certain is very important to do warm up before exercise. Than sorry later because it does not heat up yourself, then do warm up even if only briefly.

A. Function / Benefit Warming Before Sports

Sports involving the movement of muscles, joints and bones in a large enough intensity. By doing so warm blood sport that is rich in nutrients and oxygen will flow to the muscles so it's ready to be driven harder work. While the usefulness or benefits of exercise itself is to strengthen muscles, bones, heart, lungs and the circulation of blood.

B. Type / Shape Heating The Quick and Easy

Heating or warming up can be done without the help of any tools and without cost, ie with light jogging, light aerobics, jog in place, and others. Enough to our body sweaty, hot and feeling quite heating approximately 5 to 15 minutes can be followed by muscle stretching or streching for a few minutes for your muscles more flexible to use later.

C. Effects, Impact, and Effect Not Doing Warming Sport

Without an adequate warm up before doing exercise a dominant activity moves the muscles, joints and bones can result in injury to muscles and joints injuries. Of course, the injury will greatly interfere with activities and may be very painful and need further medical treatment. Muscle injury can be a sprain, whiplash, sprains, muscle cramps, muscle pain, and so forth.

D. Stretching / Streching the Good and True

After warming up that makes a little sweat, then followed by muscle stretching or strenching. Both heating and stretching should be done in a lightweight, low-capacity not too excessive. If done excess can lead to joint injury. Do not let the sport has not been feeling tired or exhausted heavy. If it is done properly then the body will be ready to do sports activities. Then work out with joyous feelings without coercion and forget all the problems that exist.
http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

MEMBAKAR LEMAK DENGAN INTENSITAS LATIHAN

ARTIKEL OLAHRAGA | MEMBAKAR LEMAK DENGAN INTENSITAS LATIHAN




In addition to the type of exercise, another important factor in fat burning is an appropriate exercise intensity. You can measure it by measuring heart rate during exercise, Dr. Research. George Brooks of the University of California, Berkeley, showed that the use of fat as an energy source will be maximal if dilakukar exercise intensity below the 65% maximum heart second. On top of these figures, the body will use more carbohydrate than fat as fuel.

While the British study to prove that the most fat burning If you train with intensity of 63% maximum heart rate. Similarly, studies at Laval University, Canada, showed that those who train with high intensity fat loss more than low-intensity exercise.

The importance of an appropriate intensity to burn fat is also revealed in research for eight months at Duke University. The team led by Dr. Cris Slentz concludes:
• People who practice intensively, running 20 miles a week with an intensity of 65% -80% of maximum heart rate, decrease with the addition of fat and muscle rnassa more than people who walk 12 miles per week at 65% -80% maximum heart rate . Both groups are equally not a diet.
• Sports intensive form muscle tissue. The bigger the muscle, the more calories and fat to be used when the body is in normal circumstances. Intensive exercise also burn more fat after exercise compared to low-intensity exercise. The body will use energy from carbohydrates during exercise and during a break from fat, as well as for tissue repair. Amount more than if you do low intensity exercise.

One way to determine the intensity of the exercise is to test speech. This test is very subjective, but effective enough to ensure you are still a long zone of safe and comfortable workout. As long as you can still talk on the sidelines of the exercise without difficulty means you are classified as medium-intensity exercise.

As for measuring the heart rate can be performed using such a measuring device at hand. But you can also do it manually, by putting your middle finger and index finger just below the ear, then slide to the fingers directly beneath the jaw. Press gently. Starting the count from zero in the first pulse and count the next pulse for ten seconds, then multiply by six. That's what your heart rate. While the maximum heart rate is 220 your age.
http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

observasi UKS

Observasi Unit Kesehatan Sekolah
di SMP N 1 Tempel

Unit Kesehatan Siswa SMP N 1 Tempel

1.      Sarana dan prasarana

1.      Ruang klinik

2.      Tempat tidur

3.      Almari obat

4.      Obat-obatan sederhana

5.      Timbangan berat badan

2.      Program kerja

a.       Penanganan siswa sakit

Pada saat kegiatan belajar mengajar terkadang terdapat siswa yang tiba-tiba sakit atau pada saat upacara bendera. Penanganan yang dilakukan oleh tim UKS SMP N 1 Tempel adalah perawtan di UKS. Jika dalam penanganan tersebut siswa dapat pulih akan dikembalikan ke ruang kelas. Namun jika kondisinya masih belum membaik maka akan dibawa ke Puskesmas. Dan penanganan selanjutnya jika masih belum pulih akan dipulangkan ke rumah siswa tersebut dengan diantar oleh guru atau karyawan sekolah.

b.      Penyediaan makanan sehat

Pembina UKS merangkap sebagai pembina kantin sekolah. Upaya peningkatan kesehatan yang dilakukan adalah menyediakan jajanan sehat yang bebas dari zat-zat yang berbahaya.

c.       Persiapan akreditasi

Memaksimalkan fasilitas serta pelayanan UKS serta fasilitas sekolah lainnya.

3.      Upaya sekolah

a.       Kerjasama dengan Puskesmas. Lokasi sekolah yang dekat dengan Puskesmas setempat memudahkan kerjasama dengan aparat kesehatan yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadahi dibanding fasilitas yang disediakan sekolah.

b.      Pemeriksaan kesehatan yang bekerjasama dengan Puskesmas pada siswa baru. Diantaranya pemeriksaan mata, gigi, dan telinga. Hal ini dilakukan agar pihak sekolah dapat mengetahui tingkat kesehatan para siswa barunya.

c.       Pemeriksaan golongan darah. Dilakukan pada semua siswa.

d.      Makanan sehat di kantin sekolah. Seperti makanan yang bebas pengawet, penyedap, serta pewarna yang berbahaya. Diharapkan seluruh siswa dapat terjaga kesehatannya selama melakukan kegiatan di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah.

4.      Kendala

-          Walaupun sekolah telah memfasilitasi kantin sekolah yang menjual makanan sehat, namun kebijakan sekolah yang memperbolehkan pedagang luar masuk ke area sekolah membuat aparat sekolah kurang bisa mengontrol kualitas makanan yang di konsumsi para siswa. Sehingga terkadang siswa juga terganggu kesehatannya karena kebiasaan tersebut.

-          Minat siswa pada ekstrakulikuler PMR menurun sehingga kegiatan PMR yang dulunya berjalan kini berhenti total. Sehingga dalam penanganan kesehatan hanya dilakukan oleh petugas UKS atau pembina UKS.

-          Pembina UKS adalah guru matematika yang pada umumnya kurang begitu mendalami masalah kesehatan. Sehingga terkadang dalam penanganan kesehatan di sekolah kurang ahli atau membutuhkan bantuan dari petugas UKS atau bahkan Puskesmas.

observasi sarpras penjas

OBSERVASI SARANA DAN PRASARANA PENJAS DI MTsN DLINGO BANTUL

A.    IDENTITAS SEKOLAH

Nama sekolah       : MTsN Dlingo Bantul

Alamat sekolah    : Jl. Muntuk Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul

Luas sekolah        : 4005 m2



B.     JUMLAH SISWA DAN KELAS

a.       Total siswa     : 175

Siswa putra    : 100

Siswa putri     : 75

b.      Total kelas      : 8 ruang

Kelas 7           : 2 ruang

Kelas 8           : 3 ruang

Kelas 9           : 3 ruang



C.    GURU PENJAS DAN JAM MENGAJAR

Jumlah guru penjas                       : 2 guru

Jam mengajar guru penjas            : masing-masing 2 jam x 4 kelas



D.    SARANA

Alat
Jumlah
Merk
Keterangan
Kondisi
Bola sepak
2
Mikasa
Bajakan
Cukup baik
Bola voli
2
Mikasa
Asli
Cukup baik
Peluru
4 (3 kg)
-
Asli
Kurang
Lembing
4
-
-
Cukup baik
Raket
8
Yonex
Bajakan
Cukup baik
Shuttlecock
2 pack
Maleo
Asli
Baik
Tali skipping
2
-
Asli
Baik
Bat tenis meja
4
-
Asli
Baik
Bola plastik
10
Lener sport
Asli
Baik





E.     PRASARANA

Fasilitas
Perkakas
Kondisi
Keterangan
kepemilikan
Bak pasir lompat jauh
-
Standar
Tidak layak
Sekolah
-
Meja tenis meja
Standar
Tidak layak (rusak)
Sekolah



Fasilitas untuk lompat jauh berukuran standar, namun karena jarang sekali digunakan sehingga batas tepi bak pasir tidak terlihat karena tertutup pasir dan tanah serta rumput yang tumbuh. Menurut guru penjas jika akan menggunakan bak pasir tersebut maka harus dicangkul dan dibersihkan dari rumput liar yang tumbuh.

Siasat guru penjas dalam melaksanakan pelajaran penjas dengan prasarana yang kurang tersebut dengan variasi olahraga seperti jalan atau lari di jalan sekitar sekolah. Terkadang pelajaran dilakukan di lapangan milik desa yang jarak tempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Namun karena hal itu juga memakan waktu perjalanan maka pelajaran penjas lebih sering dilakukan di sekolah.

F.     ANALISIS, KRITIK, DAN SARAN

MTsN Dlingo terletak di daerah pedesaan yang tepatnya di sebuah gunung. Terletak di lokasi yang cukup tinggi dan lahan yang tidak rata atau berbukit. Sehingga letak antara gedung sekolah satu dengan yang lain tidak dalam tanah yang sejajar.

Lokasi seperti ini sulit untuk membuat lapangan yang berukuran standar atau layak. Karena daerah yang tidak rata dan menanjak. Sekolah memiliki satu buah halaman yang biasa digunakan untuk upacara. Halaman ini dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran penjas di sekolah ini dengan kegiatan seperti sepak bola, bulutangkis atau bolavoli.

Saat pembelajaran penjas, kegiatan yang paling sering dilakukan adalah sepakbola untuk siswa laki-laki dan untuk siswa perempuan biasanya bermain bulutangkis dan bolavoli. Walau bukan permainan sesungguhnya karena tidak memiliki lapangan atau net untuk bolavoli dan bulutangkis, namun kegiatan ini sudah dinggap sebagai pembelajaran penjas.

Sekolah ini memiliki dua guru penjas namun keduanya bukan dari lulusan pendidikan jasmani. Melainkan guru PKN dan BK. Mereka mengajar penjas berdasarkan apa yang mereka ketahui tentang olahraga, hanya tentang garis besarnya saja. Hal ini kurang efektif karena penjas harusnya diberikan kepada siswa oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan jasmani atau olahraga.

Walau lokasi sekolah yang tidak memungkinkan untuk membuat lapangan yang berukutran standar, tapi setidaknya guru mempunyai inisiatif untuk membuat modifikasi permainan yang menyenangkan atau bisa mewakili kegiatan olahraga agar inti dari pendidikan jasmani bisa terlaksana, yakni gerak. Kegiatan olahraga tidak harus dengan permainan yang sesungguhnya, karena lokasi yang tidak memungkinkan, namun terdapat bagian-bagian permainan yang seperti permainan sesungguhnya. Selain itu halaman yang dimiliki bisa diberi perlengkapan permainan seperti net yang bisa dilepas setelah digunakan, agar pembelajaran juga bisa efektif.

Saran untuk guru maupun kepala sekolah adalah untuk memanfaatkan halaman yang dimiliki dengan membuat tempat untuk tiang net yang bisa dibongkar pasang kembali setelah digunakan. Tidak harus tiang permanen agar halaman tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan lain. Selain itu perkakas yang sudah rusak bisa diperbaiki agar bisa digunakan. Seperti contohnya meja tenis meja yang rusak bisa diperbaiki agar bisa menambah variasi kegiatan penjas di sekolah tersebut.

Jika pihak sekolah tidak melakukan perbaikan maka selamanya fasilitas atau perkakas tersebut akan selalu seperti itu dan bisa jadi kegiatan pembelajaran tidak efektif. Selain itu para siswa juga bisa merasa bosan terhadap kegiatan penjas yang melakukan hal itu-itu saja. Penjas tidak harus dengan permainan yang sesuai dengan peraturan sesungguhnya karena inti dari pendidikan jasmani adalah gerak. Sehingga permainan tradisional pun bisa digunakan untuk mengisi pelajaran penjas di sekolah.

Dari penjelasan tersebut, banyak usaha yang bisa dilakukan agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan efektif dan menyeluruh. Seperti contohnya membuat lubang di halaman sekolah untuk tempat tiang net yang bisa dibongkar pasang, membersihkan bak pasir untuk lompat jauh dari rumput dan menatanya kembali, memperbaiki meja tenis meja yang sudah rusak agar bisa digunakan karena sekolah memiliki bat tenis meja namun meja tenis mejanya rusak, sehingga alat tersebut tidak digunakan.

Pembuatan fasilitas atau perkakas baru tidah harus dengan barang yang mahal atau kualitas baik. Memanfaatkan bahan yang ada lebih baik daripada menggunakan barang yang terlalu mahal atau sulit didapat. Seperti tiang untuk net bisa dari batang bambu serta netnya tidak harus net asli, bisa dibuat dari tali plastik yang lebih murah.

Selain itu, usaha yang bisa dilakukan bukan hanya terhadapa alat, perkakas, atau fasilitas yang ada, perbaikan bisa dilakukan pada modifikasi permainan yang bisa membuat seluruh siswa yang mengikuti pelajaran aktif bergerak. Permainan  bisa mengadopsi dari permainan sesungguhnya atau dari permainan tradisional. Permainan dimodifikasi sedemikian rupa sehinggga bisa membuat seluruh siswa aktif dan bersifat menyenangkan. Karena jika kegiatan penjas yang dilakukan hanya dengan kegiatan yang sama dan berulang-ulang maka siswa dapat merasa bosan.

Dengan adanya perbaikan atau modifikasi terhadap alat atau permainan untuk kegiatan penjas di sekolah tersebut maka keefektifan pembelajaran dapat tercapai. Selain semua siswa dapat terlibat dalam kegiatan, variasi kegiatan juga akan bertambah dan dapat mengurangi rasa bosan siswa terhadap kegiatan pembelajaran penjas. Variasi terhadap permainan tradisional yang digunakan juga bisa melestarikan permainan tradisional yang ada di daerah tersebut. Karena banyak permaina tradisional yang menggunakan banyak gerak sehingga seseorang bisa aktif bergerak di dalam kegiatan tersebut.