Kamis, 20 Oktober 2011

observasi UKS

Observasi Unit Kesehatan Sekolah
di SMP N 1 Tempel

Unit Kesehatan Siswa SMP N 1 Tempel

1.      Sarana dan prasarana

1.      Ruang klinik

2.      Tempat tidur

3.      Almari obat

4.      Obat-obatan sederhana

5.      Timbangan berat badan

2.      Program kerja

a.       Penanganan siswa sakit

Pada saat kegiatan belajar mengajar terkadang terdapat siswa yang tiba-tiba sakit atau pada saat upacara bendera. Penanganan yang dilakukan oleh tim UKS SMP N 1 Tempel adalah perawtan di UKS. Jika dalam penanganan tersebut siswa dapat pulih akan dikembalikan ke ruang kelas. Namun jika kondisinya masih belum membaik maka akan dibawa ke Puskesmas. Dan penanganan selanjutnya jika masih belum pulih akan dipulangkan ke rumah siswa tersebut dengan diantar oleh guru atau karyawan sekolah.

b.      Penyediaan makanan sehat

Pembina UKS merangkap sebagai pembina kantin sekolah. Upaya peningkatan kesehatan yang dilakukan adalah menyediakan jajanan sehat yang bebas dari zat-zat yang berbahaya.

c.       Persiapan akreditasi

Memaksimalkan fasilitas serta pelayanan UKS serta fasilitas sekolah lainnya.

3.      Upaya sekolah

a.       Kerjasama dengan Puskesmas. Lokasi sekolah yang dekat dengan Puskesmas setempat memudahkan kerjasama dengan aparat kesehatan yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadahi dibanding fasilitas yang disediakan sekolah.

b.      Pemeriksaan kesehatan yang bekerjasama dengan Puskesmas pada siswa baru. Diantaranya pemeriksaan mata, gigi, dan telinga. Hal ini dilakukan agar pihak sekolah dapat mengetahui tingkat kesehatan para siswa barunya.

c.       Pemeriksaan golongan darah. Dilakukan pada semua siswa.

d.      Makanan sehat di kantin sekolah. Seperti makanan yang bebas pengawet, penyedap, serta pewarna yang berbahaya. Diharapkan seluruh siswa dapat terjaga kesehatannya selama melakukan kegiatan di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah.

4.      Kendala

-          Walaupun sekolah telah memfasilitasi kantin sekolah yang menjual makanan sehat, namun kebijakan sekolah yang memperbolehkan pedagang luar masuk ke area sekolah membuat aparat sekolah kurang bisa mengontrol kualitas makanan yang di konsumsi para siswa. Sehingga terkadang siswa juga terganggu kesehatannya karena kebiasaan tersebut.

-          Minat siswa pada ekstrakulikuler PMR menurun sehingga kegiatan PMR yang dulunya berjalan kini berhenti total. Sehingga dalam penanganan kesehatan hanya dilakukan oleh petugas UKS atau pembina UKS.

-          Pembina UKS adalah guru matematika yang pada umumnya kurang begitu mendalami masalah kesehatan. Sehingga terkadang dalam penanganan kesehatan di sekolah kurang ahli atau membutuhkan bantuan dari petugas UKS atau bahkan Puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar